6 Skandal Ibu Negara Korea Selatan, Dicurigai Pakai Berita Kencan Karina aespa & Lee Jae Wook Sebagai Pengalihan Isu

Skandal ibu negara Kim Keon Hee

Baru-baru ini, heboh berita tentang dating Karina aespa dan Lee Jae Wook. Berita kencan itu hingga saat ini disebut-sebut hanyalah pengalihan isu politik dan skandal ibu negara Korea Selatan. Netizen Korea di komunitas online pun menyadari bahwa negara mereka sedang tidak baik-baik saja.

Sederet kasus yang diduga ingin ditenggelamkan dengan berita kencan Karina & Lee Jae Wook adalah soal Presiden Korea mencabut lebih dari 34 ribu hektar fasilitas militer, deretan skandal ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, pembuangan air limbah, dokter mogok kerja hingga ada pasien kehilangan nyawa karena telat ditolong. Soal mogok kerja, para dokter kesal karena pemerintah mengumumkan akan menambah jumlah fakultas kedokteran, padahal katanya kehidupan dokter Korea sangat tidak layak.

Berita dating Karina aespa dan Lee Jae Wook disebut untuk menenggelamkan berita-berita itu. Bagi Korea Selatan, berita kencan idola sangat efektif untuk menjadi bahan pengalihan isu. Namun, Lee Jae Wook dan Karina melalui agensi sudah mengonfirmasi hubungan mereka, bahwa benar keduanya menjalin asmara.

Gara-gara berita dating Karina aespa, hanya skandal Kim Keon Hee itu terlupakan. Isu lainnya, seperti pencabutan lahan, kasus dokter mogok kerja, dan pembuangan limbah masih dibahas hingga sekarang. Lalu, apa saja sih skandal ibu negara yang hampir terlupakan? Berikut ulasannya

1. Skandal tas Dior

Istri Presiden Korea Selatan itu sempat terseret kasus tuduhan menerima suap berupa tas merek Dior.

Dilansir dari The Guardian, Kim Keon Hee ketahuan menerima hadiah tas mewah Dior seharga 3 juta won atau setara Rp35,6 juta. Suap barang mewah itu diterima dari pendeta berdarah Korea-Amerika, Choi Jae Young. Penerimaan suap itu sempat terekam kamera.

Nah, fakta menariknya, Choi Jae Young ini, salah satu pendeta yang menganjurkan kerjasama dengan Korea Utara. Choi Jae Young bahkan sering mengunjungi negara komunis dan beberapa kali melakukan doa di gereja yang dikelola oleh negara di Pyongyang, Korea Utara.

Demi mewujudnyatakan niatnya, Choi mendekati ibu negara dan memberikan nasihat soal penyatuan pemerintahan Yoon.

Voice of Seoul merilis video tersebut pada akhir November 2024. Di dalam rekaman tersebut Kim Keon Hee terlihat sedang berdiskusi dengan Choi yang memberitahunya bahwa ia membawakan hadiah.

“Mengapa kamu terus membeli barang-barang seperti itu? Tolong jangan membeli barang mahal seperti itu,” kata Kim dalam rekaman tersebut.

Meski begitu, potensi dampak hukumnya tidak jelas. Undang-undang antikorupsi melarang pasangan pejabat publik menerima hadiah senilai lebih dari 1 juta won sekaligus, namun hal ini harus “sehubungan dengan tugas pejabat publik.”

Pada saat yang sama, Choi sendiri menghadapi kritik dari para pendukung presiden yang mengatakan bahwa taktik tersebut merupakan upaya untuk mempengaruhi pemilu pada April mendatang.

Partai Kekuatan Rakyat yang mengusung suaminya, Presiden Yoon mendesak untuk merilis permintaan maaf. Namun, skandal ini hilang begitu saja.

2. Tuduhan Lakukan Plagiarisme

Tidak hanya itu, ibu negara Korsel ini juga punya skandal lainnya, plagiarisme tulisan akademisnya. Namun, isu tersebut langsung hilang dengan berita lainnya.

3. Pemalsuan CV

Pernah viral di Korea, Kim Keon Hee mengakui kesalahannya saat melakukan pemalsuan CV. Kim Keon Hee diduga memalsukan data pribadinya saat mengirim resume ke dua univeristas lokal pada 2007 dan 2013.

Pada 2007 di Universitas Wanita Suwon, Kim mengaku sebagai direktur Asosiasi Industri Game Korea selama 2002, padahal asosiasi tersebut didirikan pada 2004.

Lalu pada 2013 di Universitas Anyang, kim mengaku memenangkan hadiah utama dalam kategori animasi Penghargaan Konten Korea di tahun 2024.

4. Pernah mengancam jurnalis

Kim Keon Hee juga pernah ketahuan mengancam jurnalis gara-gara mengkritik suaminya. Kim Keon Hee bahkan memberikan ancaman untuk memenjarakan para wartawan yang vokal terhadap Yoon.

5. Nyinyir Gerakan MeToo

Gerakan MeToo adalah kampanye untuk melawan segala bentuk pelecehan dan kekerasan seksual.  Namun, Kim malah mengatakan bahwa gerakan MeToo itu terjadi pada saat pria tidak membayar wanita.

Kim kemudian dikecam oleh masyarakatnya dan meminta maaf.

6. Manipulasi Harga Saham

Media Korea Herald pernah melaporkan transkip telepon Kim Keon Hee dengan pegawai perusahaan sekuritas. Berdasarkan datanya, Kim Keon Hee membeli saham Deutsche Motors pada harga pada saat harga saham itu tengah dimanipulasi.

Kim Keon Hee juga disebut melakukan trading selama periode tersebut. Namun, dia tidak mengaku bahwa ia melakukan kontak dengan pihak yang melakukan manipulasi harga saham.

Karena heboh, kantor kepresidenan kemudian merilis pernyataan bahwa laporan tersebut palsu.

7. Mengundang polisi yang menyelidiki keluarganya

Selalu bertindak sendiri, Kim Keon Hee juga pernah mengundang petugas kepolisian ke rumahnya. Petugas polisi yang diundang adalah orang yang sedang menyelidiki keluarganya.

Polisi itu menyelidiki keluarga Kim yang atas dugaan Kim dan ibunya menerima perlakuan istimewa atas proyek pembangunan di distrik Gongheung Yangpyeong selama 10 bulan.

Petugas polisi itu bahkan ikut bersama Kim Keon Hee dan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol kunjungan kenegaraan dan bertemu dengan Royal Family dalam rangka memperingati hubungan bilateral kedua negara ke 140 tahun.

Mereka pun dijamu dengan jamuan resmi di Buckingham Palace. Sejumlah tokoh penting turut diundang, salah satunya BLACKPINK.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *