Drama Adu Jotos Timnas Korea Lee Kang In dan Son Heung Min, Simak Kronologinya!

Pertengkaran Lee Kang In & Son Heung Min

Pada 14 Februari lalu, berbagai media Korea melaporkan tentang perselisihan serius di antara tim nasional Korea. Media Korea juga melaporkan ada dugaan keretakan antar pemain. Laporan ini fokus kepada Lee Kang In dan Son Heung Min.

Berbagai outlet media melaporkan bahwa dua pemain kunci, yakni Son Heung Min dan Lee Kang In adu jotos. Awalnya, dilaporkan bahwa Lee Kang In, Seoul Young Woo, dan Jung Woo Young sibuk bermain flip bottle di momen istirahat Jelang Semifinal Piala Asia 2023. Diduga, dengan bermain flip bottle ketiga pemain kunci itu bisa mengusir rasa ketegangan di dalam diri mereka. Selain itu, bermain flip bottle juga dinilai sekadar bersantai sebelum bermain ke semifinal Piala Asia 2023 Qatar.

Namun, ada cerita lain selain bermain flip bottle. Dispatch menjelaskannya secara detail.

Perkara junior-junior gak mau istirahat

Direktur Klinsmann memberikan arahan kepada seluruh pemain bahwa akan ada acara makan malam di Gukdae. Klinsmann memberikan arahan kepada pemain bahwa mereka bebas apakah mau makan dulu atau mandi. Yang penting, seluruh tim tahu durasi makan malam tim nasional hanya 2 jam.

Ternyata, makan malam di Gukdae itu bukar sekadar tempat mengisi perut kosong doang, melainkan mediskusikan permainan saling bertukar pikiran tentang trik apa yang dimainkan supaya menang dan memperkuat semangat juang pemain.

Setelah para pemain selesai mandi, mereka berkumpul di restoran. Staf pelatih juga keluar pada waktu yang hampir bersamaan. Nah, di sini Lee Kang In dan teman-temannya gak kelihatan di mana.

Tenis meja penyebab adu jotos

Ternyata, Lee Kang In, Seol Young Woo, dan Jung Woo Young bermain tenis meja di ruang bermain. Ruang bermain ini adalah tempat istirahat yang berada tepat di sebela restoran.

Saat pemain dan pelatih makan malam, suara sorakan Lee Kang In dan teman-temannya terdengar hingga ke restoran, tempat di mana para pemain dan pelatih lainnya makan malam.

Mendengar teriakan Lee Kang In dan teman-temannya, salah satu pemain senior merasa kesal dan akhirnya memanggil mereka. Pemain senior yang dimaksud adalah Son Heung Min.

Son Heung Min memberikan teguran dengan mengatakan bahwa mereka  ke Qatar bukan sekadar ikut kamp pelatihan tapi lagi serius berkompetisi. Mendengar hal itu Lee Kang In disebut jengkel dan tidak puas akan sikap Son Heung Min.

“Emang salah main tenis meja di malam hari?” Kata Lee Kang In kepada Son Heung Min.

“Tentu saja tenis meja bukanlah masalahnya, tapi waktu dan tempatnya yang gak pas,” lanjut Son Heung Min

Perdebatan pun kemudian beralih ke adu fisik. Son Heung Min mencengkeram leher Lee Kang In. Lee Kang In melakukan serangan  balik dengan melayangkan tinjunya ke arah Son Heung Min. Pukulan Lee Kang In mengenai wajah Son Heung Min.

Kondisi sekitar restoran semakin berantakan. Para pemain hanya berdiam diri, dan hanya penjaga keamanan yang menghentikan pertengkaran Son Heung Min dan Lee Kang In.

Selain terluka di bagian wajah, jari Son Heung Min ikut terkilir saat mencoba mendorong pemain yang mencoba menghentikannya.

Setelah diamankan oleh penjaga keamanan, Son Heung Min mengulurkan tangannya kepada Lee Kang In sambil berkata, “fokus pada pertandingan besok.”

“Saya minta maaf,” respons Lee Kang In.

Namun, Lee Kang In saat itu masih jengkel. Saat pemain senior memberikan teguran, Lee Kang In malah mengaku akan mundur dari tim.

Para pemain pun akhirnya berkumpul di sekitar Son Heung Min untuk berdiskusi tentang masalah tersebut. Tim membutuhkan Lee Kang In, karena dia salah satu pemain kunci di Timnas Korea.

Beberapa pemain inti menemui Pelatih Klinsmann meminta untuk mengeluarkan Lee Kang In dari starting lineup melawan Jordan: “Kami telah memutuskan bahwa membangun semangat tim adalah prioritas utama.”

Namun Klinsmaan menolak. Pertandingan tetap dijalankan dengan memasukkan Lee Kang In. Dilaporkan bahwa selama pertandingan melawan Jordan, Lee Kang In gak pernah mengoper bola ke Son Heung Min. Hanya Son Heung Min yang banyak mengoper bola ke arah Lee Kang In.

Setelah kalah dari Jordan dan tersingkir dari semifinal, Son Heung Min berkata, “Saya rasa saya perlu mempertimbangkan apakah saya bisa terus bermain untuk tim nasional di masa depan. Karena pelatih mungkin tidak lagi mempertimbangkan saya, dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.”

Ada gap usia

Konflik di timnas Korea Selatan rupanya tak hanya terjadi antara Lee Kang In dan Son Heung Min. Sepanjang turnamen, pemain bermain secara terpisah berdasarkan usia. 

Bahkan selama latihan kelompok, mereka dibagi menjadi pemain yang lebih muda seperti Lee Kang In, Seol Young Woo, Jung Woo Young, Oh Hyun Kyu (Celtic), Kim Ji Soo (Brentford) vs. pemain yang lebih tua seperti Son Heung Min, Kim Jin Soo (Jeonbuk ), Kim Young Kwon (Ulsan), Lee Jae Sung (FSV Mainz), Hwang Hee Chan (Wolverhampton), dan Kim Min Jae (Bayern Munich).

Tak hanya terpecah belah berdasarkan usia, konflik antara faksi luar dan dalam negeri pun tampak terjadi. Selama pelatihan pra-turnamen, wartawan menyaksikan ketidakpuasan penyerang asing terhadap pemain bertahan domestik yang kesulitan menendang bola dengan keras dan mengungkapkan kemarahan. 

November lalu, setelah berakhirnya babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, Pemain yang aktif di Eropa seperti Son Heung Min, Kim Min Jae, Hwang Hee Chan, dan Lee Kang In menyewa pesawat pribadi untuk kembali ke Korea lebih awal. Namun, Pelatih Klinsmann sepertinya belum membahas apa pun.

Komentator sepak bola Park Chan Woo berkata: “Orang yang bertanggung jawab mengelola pemain terbesar tetaplah pelatih, dan itu adalah kesalahan Asosiasi Sepak Bola Korea karena menunjuk pelatih yang tidak kompeten. Presiden Asosiasi Sepak Bola Korea harus menjelaskan situasi ini dan memperjelas tindakan di masa depan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *