Pada 1 Juni pagi hari waktu Korea Selatan, ada berita mengejutkan dari tiga anggota EXO, yakni Chen, Baekhyun, dan Xiumin. Pasalnya, berita itu melaporkan bahwa EXO CBX menggugat SM Entertainment untuk pemutusan kontrak eksklusif. Padahal, beberapa bulan ini adalah bulan penyambutan comeback EXO.
Namun, ada hal menarik yang dibantah SM Entertainment dalam laporan gugatan pemutusan kontrak dari EXO CBX itu. Berikut selengkapnya!
Firma hukum Lin sebut SM Entertainment memaksa EXO CBX menandatangani kontrak selama 17-18 tahun
Melansir dari OSEN, EXO CBX (Chen, Baekhyun, dan Xiumin) menggugat SM Entertainment untuk pemutusan kontrak eksklusif. Pengacara Lee Jae Hak dari firma hukum Lin bahkan sempat merilis pernyataan yang disebutkan dari EXO CBX.
Tidak hanya itu, SM Entertainment juga disebut menolak memberikan catatan pendapatan dan pembayaran artis yang jelas dan transparan kepada artisnya.
“Sejak 21 Maret hingga saat ini, ketiga anggota mengirim sertifikasi konten sebanyak tujuh kali, dan melalui ini, mereka meminta salinan laporan penyelesaian yang transparan dan dasar penyelesaian,” kata pengacara Lee Jae Hak dari firma hukum Lin.
Selanjutnya, melalui pengacara Lee Jae Hak, EXO CBX juga mengatakan bahwa SM memaksa para artis untuk menandatangani kontrak setidaknya 17 atau 18 tahun. SM juga dituduh menggunaan kekuasaan secara tidak adil untuk artisnya.
SM membantah sebut ada oknum yang mencoba merusak citra perusahaan melalui artis
Tak lama setelah laporan itu disebarkan oleh media Korea, SM Entertainment pun akhirnya merilis pernyataan. SM menegaskan bahwa itu adalah laporan palsu karena di momen penting pembaruan kerja mereka, ada banyak oknum yang mencoba merusak citra perusahaan melalui artis.
“Selama masa penting ini ketika kami menyalurkan upaya kami ke fase baru SM Entertainment, kami telah mengonfirmasi kehadiran kekuatan luar mendekati artis agensi kami, memberi mereka informasi palsu, dokumen palsu, dokumen pengadilan palsu, dan penawaran tidak rasional. Seperti meyakinkan mereka bahwa tidak akan ada akibat hukum, jika artis memilih menandatangani kontrak dengan agensi lain sementara masih terikat dengan SM Entertainment,” kata SM Entertainment dalam pernyataannya terkait laporan gugatan EXO CBX.
SM Entertainment mengatakan bahwa oknum-oknum itu sering melakukan tindakan pencemaran nama baik dan fitnah.
“Meskipun sama sekali tidak ada perhatian yang tulus terhadap artis, kekuatan luar ini menggunakan rumor yang tidak berdasar, pencemaran nama baik dan fitnah, dan kata-kata manis untuk memaksa artis kami melanggar kontrak eksklusif mereka atau menandatangani banyak kontrak, terlibat dalam tindakan yang jelas ilegal. Selain itu, kekuatan luar ini tidak berhenti hanya membujuk satu atau dua artis untuk melanggar kontrak mereka, mereka menggunakan artis yang telah mereka hubungi untuk menyadap lebih banyak lagi artis agensi kami,” jelasnya.
Terakhir, SM Entertainment mengaku tidak akan tinggal diam dengan hanya menyaksikan dan menonton penyebaran rumor palsu untuk merusak citra mereka melalui artis. Sebaliknya, SM juga mengejar tindakan hukum atas segela tuduhan palsu yang dilemparkan.
“Kami tidak akan berpangku tangan dan menonton sambil memaksa tanpa minat untuk memastikan masa depan artis kami, atau memastikan hak hukum mereka yang adil, mengejar keserakahan mereka akan uang; kami akan mengejar semua kemungkinan tindakan hukum. Jika kita tidak bertindak sekarang, aktivitas tirani dari kekuatan luar ini akan secara signifikan merusak merek dan citra artis kita, dan menimbulkan pengaruh negatif pada masa depan artis kita yang cerah,” tutupnya.