Sinopsis Drama By The Age of 30 + 4 Fakta Kenapa Kamu Wajib Nonton

Menceritakan tentang persahabatan empat wanita Jepang, By The Age of 30 atau dengan judul asli 30 Made ni to Urusakute, memiliki cerita unik dengan isu sosial masa kini di dalamnya. Keempat wanita itu adalah Miyama Haruka, Miura Kyoko, Fujisawa Kanon, dan Sakura Uta yang saat ini berumur 29 tahun dan memiliki kekhawatiran-kekhawatiran menjelang umur ke 30.  Menikah, memiliki anak, memiliki banyak uang, atau mendapatkan pengakuan dari masyarakat adalah hal yang ingin mereka kejar sebelum menginjak usia 30 tahun.

Yuk, simak sinopsis By The Age of 30 dan fakta karakter para pemain!

1. Kisah Miyama Haruka dan libidonya yang tinggi

Cerita ini diawali oleh Honami Sato sebagai Miyama Haruka, yang mana dirinya memiliki ambisi pada karirnya di Marketing Agency dan baru saja mendapatkan kesempatan untuk mengepalai salah satu project besar.

Namun di kala Haruka sedang ingin fokus pada karirnya, pacarnya, Nagashima Kanata yang diperankan oleh Horii Arata, malah melamarnya. Walupun ragu akan keputusannya, Haruka tetap menerima lamaran Kanata karena mereka sudah berpacaran selama 5 tahun.

Tapi selain alasan itu, Haruka juga merasa ragu pada Kanata karena ia tidak mau berhubungan seksual dengan Haruka sejak satu tahun lalu. Padahal, Haruka mengakui bahwa libidonya terbilang tinggi dan karena napsunya yang tidak bisa terpenuhi, Haruka sering kali melakukan hubungan dengan laki-laki lain dan hal inilah yang juga menghancurkan karir dan hubungannya.

2. Miura Kyoko yang ingin menjadi ibu tunggal

Cantik dan sukses. Kyoko memiliki perusahaan sendiri yang bergerak di bidang Event Organizer. Berbeda dengan Haruka, Kyoko merasa tidak membutuhkan laki-laki atau asmara apapun juga dalam hidupnya. Sebagai wanita mandiri, Kyoko yakin bahwa hidupnya saat ini sudah cukup.

Suatu hari, Kyoko mendapatkan surat berisikan hasil diagnosa dari pemeriksaan kesehatannya. Kyoko yang sering kali merasakan sakit di pinggang dan perut bagian bawah terutama saat datang bulan, mendapati dirinya mengalami masalah kesehatan pada organ reproduksinya.

Setelah mengetahui bahwa masalah kesehatannya ini dapat mengakibatkan kemandulan, Kyoko memikirkan kembali sebenarnya apa yang betul-betul dia inginkan di hidupnya. Kyoko pun memutuskan ingin memiliki anak dari rahimnya sendiri. Kendati demikian, bisa memiliki anak pun tidak semudah yang ia pikirkan. Namun, Kyoko yang diperankan oleh Hirona Yamazaki tidak akan berhenti berusaha demi mendapatkannya.

3. Love life Fujisawa Kanon si pecinta CEO

Image

Kebalikan dari Kyoko, Ryo Sato yang berperan sebagai Fujisawa Kanon justru sangat bosan hidup sebagai jomblo. Memiliki banyak tagihan dan gaya hidup yang tinggi, Kanon menargetkan laki-laki dengan penghasilan tinggi sebagai pasangannya.

Saking inginnya punya pasangan, Kanon bahkan rela untuk membayar 400.000 yen atau setara dengan kurang lebih 44juta rupiah untuk dikenalkan oleh laki-laki dengan jasa mak comblang. Tapi walaupun sudah bayar mahal, Kanon tetap tidak berhasil mendapatkan laki-laki yang sesuai dengan incarannya.

Hingga suatu hari Kanon bertemu dengan CEO perusahaan aksesoris dan ditawarkan untuk menjadi sekretarisnya. Menganggap ini sebuah keberuntungan, tanpa pikir panjang Kanon menerima tawaran tersebut.

Alih-alih bisa lebih dekat hingga menjadi istri CEO, Kanon justru harus mengubur lagi mimpinya karena sang CEO dipecat dan harus merintis karir dari awal lagi. Menariknya, Kanon kemudian menyadari bahwa visinya terhadap pasangan berbeda dengan yang ia inginkan dalam hatinya.

4. Hubungan sejenis antara Uta dengan seorang model

Salah satu isu sosial yang menarik pada drama ini adalah adanya hubungan sesama jenis antara Sakura Uta yang diperankan oleh Ishibashi Natsumi dan Nakata Kurumi sebagai Yamashita Makoto.

Uta adalah seorang freelance designer sedangkan Makoto adalah model yang baru saja naik daun. Walaupun LGBTQ+ masih illegal di Jepang, namun Uta memiliki teman dan Ibu yang supportif pada pilihan hidupnya itu.

Lain halnya dengan Makoto yang harus berjalan sendirian dan bersembunyi di balik topengnya. Sebagai model, ia sadar bahwa hal ini dapat merusak citranya di kemudian hari. Hal inilah yang kemudian memengaruhi hubungan mereka. Momen ini menjadi pukulan keras bagi Uta, memaksanya tersadar bahwa untuk pasangan sesama jenis, tidak mudah diterima masyarakat.

Cerita ini memiliki pesan yang baik dengan hubungan persahabatan yang tidak saling menghakimi dan menghargai keputusan orang lain.

Kalau kamu lagi cari drama persahabatan yang heart-warming dan nggak ada orang jahatnya, By The Age of 30 ini bisa jadi pilihan. Sekarang bisa ditonton di Netflix, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *