Ernest akhirnya sukses meluncurkan film terbaru, yakni Cek Toko Sebelah 2. Berbeda dari musim pertamanya, Cek Toko Sebelah 2 ini mengangkat topik yang terbilang sangat berat. Topiknya membahas tentang sepasang kekasih yang harus banyak berkorban demi kemauan orang tua. Ternyata kisah Koh Afuk dan keluar berlanjut pada Film Cek Toko Sebelah 2 yang telah ditayangkan pada 22 Desember 2022. Film ini lebih banyak fokus ke relasi suami istri, pacaran, calon menantu dan mertua, dan masalah karier.
“Aku sama istriku banyak struggle menjadi orangtua di era seperti ini harus gimana sih. Cuman the end of the day kita merasa mungkin pesan di film yang ditujukan kepada diri sendiri,” kata Ernest dalam peluncuran trailer Cek Toko Sebelah 2. Lantas, apa sih hal penting dari Cek Toko Sebelah 2 ini? Yuk, cek ulasan di bawah ini!
1. Ditulis oleh pasangan suami istri yang mulai merasakan beratnya membesarkan anak
Film Cek Toko Sebelah 2 ini berangkat dari keresahan suami istri, yakni Meira dan Ernest. Saat ini, keduanya memang diperhadapkan untuk mendidik dan menjaga kedua anaknya supaya tumbuh dewasa dengan baik. Meira sendiri yang merupakan penulis dari cerita Imperfect, ternyata ikut menuangkan ide dalam naskah Cek Toko Sebelah 2.
Kolaborasi yang epik banget, kombinasi mereka menjadikan film bagian kedua ini menjadi lebih menarik dan ada banyak sisi yang terbuka, terkhusus ketika wanita dan pria saling jatuh cinta dan mulai mengarah ke jenjang yang lebih serius.
Kecenya lagi, mereka membuat kisah yang memang relate dengan kehidupan orang tua dan anak.
2. Alur cerita dimulai ketika Erwin ingin menikah dengan Natalie, anak tunggal kaya raya
Kisah dimulai dari awal mula Erwin kenalan dengan Natalie di sebuah kota yang terkenal dengan Pantainya, Bali. Erwin yang bak tukang gojek memutuskan untuk menemani Natalie yang menunggu staf nya. Perkenalan yang sangat tidak diduga, tapi siapa sangka berlanjut hingga akhirnya Erwin mantap untuk melamar Natalie. Walaupun secara strata sosial Erwin dan Natalie sangat berbeda.
Menurut Erwin, mencoba untuk menjalin hubungan dengan seseorang itu tidak masalah, apalagi dia juga sudah menunjukkan tanda suka. Mengenai status kaya atau tidaknya, urusan belakangan.
3. Cerita Tentang Meminta Restu Menikah Sangat Relate Dengan Keluarga Indonesia
Yups, film kedua ini memang banyak menceritakan sisi Erwin dan Keluarga Natalie. Bagaimana Erwin meminta restu kepada Agnes, Mamanya Natalie. Tentu saja sebagai orang tua, Agnes bertanya tentang bibit, bobot, bebet Erwin. Sampai tentang keluarga Erwin pun ditanyakan. Tetapi walaupun Erwin sudah menjawab dengan kemampuan polosnya, tentu saja Agnes tetap mengambil jalannya sendiri untuk make sure bahwa memang Erwin adalah orang yang tepat untuk anaknya. Agnes bahkan sampai menyewa seseorang untuk mencari tau background hidup Erwin dan keluarganya loh.
4. Koh Afuk yang meminta cucu
Kita juga akan melihat cerita di mana Koh Afuk menginginkan seorang cucu dan itu dia utarakan ke Yohan dan Ayu. Bahkan Koh Afuk sampai memiliki ide untuk menitipkan anak temannya ke mereka. Alasan Koh Afuk menitipkan anak temannya kepada Yohan dan Ayu adalah supaya Yohan dan menantunya bisa memiliki bayangan indahnya memiliki dan mengurus seorang anak.
5. Mengajarkan gaya pacaran yang tidak melulu tentang seks
Buat yang masih jomblo, selamat yah! Kalo kalian nonton film ini, kalian setidaknya udah dapat gambaran seperti apa gaya pacaran sederhana dan gaya pacaran yang positif. Ada beberapa adegan menceritakan seperti apa gaya pacara Erwin dan Natalie. Walaupun memang Natalie anak orang kaya, dia rela diajak makan sederhana, makan indomie loh. Bagaimana mereka juga ketika berdua di rumah menikmati momen bersama dengan bermain monopoli. Mereka bahkan juga gereja bersama. Dan banyak hal lainnya yang bisa ditiru untuk pasangan kekasih supaya tak terjerumus ke dunia seks sebelum menikah. Cus langsung tonton aja guys.
6. Polemik Ibu dan Anak
Walaupun Agnes, merestui Natalie menikah dengan Erwin. Namun siapa sangka mulai dari urusan yang kecil hingga besar terkait persiapan pernikahan Agnes sangat ingin ikut campur. Memang di sini diceritakan, sebagai anak satu-satunya, banyak hal selalu diarahkan oleh mamanya. Agnes selalu meminta Natalie nurut dengan apapun yang dia minta. Dan sebagai seorang anak, Natalie anak yang cukup nurut dengan mamanya, walau sempat tidak setuju mamanya membantu segala hal terkait persiapan pernikahan.
1 hal yang mereka siapkan sendiri, yaitu persiapan pernikahan di gereja. Bayangin Agnes mengatur mulai dari baju pengantin yang dipakai, tempat resepsi pernikahan, fotografer yang foto, pilihan foto prawedding, bahkan hingga masalah budgetpun Agnes tidak masalah jika harus keluar banyak.
7. Polemik mertua yang menginginkan kehadiran cucu
Koh Afuk yang berharap mendapatkan cucu dari Yohan dan Ayu. Tetapi siapa sangka ternyata Ayu tidak setuju dengan hal itu. Ayu belum siap memilikik anak. Namun Ayu tidak bilang hal itu ke Koh Afuk. Ayu berharap, Yohan sebagai suami bisa mewakili suara hatinya. Walau sudah mencoba menengahi, Yohan tetap tidak bisa membuat Koh Afuk mengerti. Bahkan Koh Afuk meminta mereka menjaga seorang gadis kecil, anak temannya Koh Afuk. Mulai dari sanalah kemarahan Ayu menumpuk. Dia bekerja di rumah, namun harus melihat di rumahnya ada seorang anak yang harus diurus. Gimana yah kelanjutannya apakah Ayu dan sang gadis kecil bisa akur atau tidak?
8. Membahas Isu Childfree
Di Cek Toko Sebelah 2 ini juga membahas tentang childfree loh. Jadi di sini diceritakan bahwa Ayu tidak ingin memiliki anak. Polemik batin Ayu timbul lagi ketika harus menjaga anak gadis kecil. Sebenarnya Ayu tidak ingin memiliki anak karena takut untuk mengurus anak. Merasa belum siap menjadi orang tua.
Tentu, membesarkan anak tidak seperti membersarkan tumbuhan. Butuh banyak yang dipikirkan dan dipertimbangkan. Tetapi lebih dari itu, ternyata Ayu memiliki background yang lebih dalam tentang alasan tidak mau punya anak. Ayu lahir dari keluarga yang broken home. Dia pun sebenarnya tidak diinginkan keberadaannya oleh ayahnya sendiri, lantaran orang tua Ayu MBA dan tidak memiliki uang banyak. Namun Mama Ayu tetap memperjuangkan anaknya hidup, meskipun demikian at the end mama nya menyesal juga Ayu harus lahir kedunia ini. Tentu lantaran mereka berdua ditinggal kabur oleh Papanya Ayu.
9. Sebuah Cerita Tentang Wanita yang Single Parent
Kita juga akan di bawa melihat background dari Agnes, Mamanya tidak punya pilihan harus menjadi single parent, lantara suaminya meninggalkan dia. Suaminya yang juga dari strata sosial lebih rendah dari Agnes. Dia selingkuh, dan ketahuan oleh Agnes. Akhirnya, mereka berakhir pisah. Tentu berat, dan pasti ada trauma berharap anaknya tidak merasakan seperti yang dia rasakan.
Tetapi hal itu ternyata membuat Agnes tangguh, hingga bisa membesarkan Natalie menjadi anak yang anggun dan menurut orang tua. Tetapi nanti akan ada kisah Agnes dan Natalie akan berantem hebat loh, bahkan Agnes terpaksa menampar Natalie dihadapan banyak orang. Bahkan hal itu membuat Erwin dan Natalie kemungkinan besar tidak jadi nikah loh. Wah kira-kira karena apa yah?
10. Keluarga hidup bersama untuk saling mengerti
Pada akhirnya, ending dari film ini akan mengajarkan kamu dan keluarga bawah pengalaman masa lalu orang tua tidak bisa dipaksakan untuk anaknya. Keinginan orang tua pun tidak bisa dipaksakan untuk anaknya. Tetapi anakpun perlu belajar mengerti apa artinya tetap menghargai dan menyayangi orang tua mereka. Review untuk film ini 8 dari 10. Dan sudah ditonton lebih dari 2.5 juta umat Indonesia. Memang film Koh Ernest sampai sejauh ini tidak ada yang mengecewakan. Quotes pilihan dari lapakkorea untuk kamu yang udah tidak sabar menonton film ini. “Maafin mama yah kasar ke kamu, mama pikir dengan menjaga kamu seperti itu, kamu tidak akan merasakan kesedihan yang mama rasakan. Tetapi mama salah. Kamu bukan mama. Jadi sekarang mama akan dukung apapun pilihan kamu”. Yuk dintonton!
