HYBE baru-baru ini mengumumkan album spesial BTS Proof (Collector’s Edition) telah siap untuk pre-order. Menurut deskripsi Big Hit Music, “Anda akan merasakan identitas BTS di seluruh album, mulai dari konten khusus termasuk wawancara mendalam dengan setiap member hingga memperkenalkan komposisi berbeda untuk mewakili BTS.”
Menyusul berita tersebut, ARMY di seluruh dunia geram karena harganya terlalu mahal untuk sebuah album. Album tersebut dijual dengan harga USD 276 (Rp4 juta) dan KRW 297.000 (Rp3 juta). Lebih buruk lagi, terungkap bahwa sesuai permintaan perusahaan, penjualan tidak akan diperhitungkan dalam chart dan dirilis secara terbatas.
Banyak penggemar menilai bahwa HYBE memanfaatkan reputasi BTS dan memperlakukan penggemar seperti ATM. Harga tersebut juga belum termasuk biaya pengiriman internasional. Karena harga akan tergantung pada wilayah karena akan ada tambahan biaya pajak bea cukai ke setiap negara. Tentu saja jumlah total uang yang harus dibayar penggemar mungkin lebih tinggi.
Di sisi lain, penggemar juga mengkritik HYBE karena bertentangan dengan pernyataan mereka sebelumnya tentang gerakan perlindungan lingkungan. Sebelumnya, HYBE menyatakan bahwa mereka akan berusaha meminimalkan material dalam produk baru mereka untuk melindungi lingkungan.
HYBE menguji strategi lingkungan ESG yang baru melalui perilisan album solo J-Hope BTS bertajuk Jack In The Box. Saat mengumumkan album solo J-Hope, HYBE mengungkapkan bahwa tidak akan ada versi “fisik” dari album tersebut tetapi akan memiliki kode QR dan kartu foto.
Namun, album spesial BTS mendatang memiliki photobook setebal 600 halaman, benar-benar berbeda dari pernyataan “reduce material” yang pernah HYBE rilis. Penggemar semakin geram karena fakta bahwa pemberitahuan datang pada hari penjualan, tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada penggemar untuk menghemat uang mereka.
“Jika saya membelinya dengan harga USD 276 ditambah biaya pengiriman USD 154, itu akan menjadi USD 430. Tapi ini bukan akhir karena saya harus membayar pajak juga, itu akan membuatnya hingga USD 500, dan itu bahkan tidak masuk di tangga lagu. Apakah Anda bercanda?,” protes ARMY Korea.
“Perusahaan gila menjual album dengan harga hampir USD 300. Saya pikir saya salah melihatnya, tetapi tidak peduli bagaimana saya melihatnya, itu hanya USD 300. Terlepas dari pemberitahuan pada D-Day tetapi masalah utama dengan kemungkinan bahaya untuk konser Busan tidak diurus dan mereka melakukan ini,” ujar ARMY Korea lainnya.
ARMY internasional juga telah menyatakan kemarahan mereka pada HYBE. Saat ini, HYBE belum memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi tersebut.