Ada lebih banyak isi pesan terakhir korban pesawat Jeju Air yang dibagikan media Korea. Kali ini ada dari seorang anak yang kehilangan ibunya selamanya gara-gara kecelakaan pesawat. Seorang anak itu bercerita bahwa ibunya merupakan penyintas kanker perus stadium 3 yang mendapat tawaran paket perjalanan Natal ke Thailand.
Paket perjalanan itu akhirnya digunakan bersama teman-temannya. Berikut kumpulan cerita dari keluarga korban pesawat Jeju Air.
Di bandara Muan, ibu Jang menangis sambil memegangi dadanya dan berkata, “Kamu bilang akan mengadakan pesta ketika aku berumur 60 tahun, tapi ke mana kamu pergi, sayangku?”
“Mengapa kamu meninggalkan ibumu dan pergi duluan? Seharusnya aku memegang tanganmu sekali lagi. Seberapa panas dan menyakitkan saat itu?” kata ibu Jang sambil menangis tersedu-sedu.
@lapakkorea.com Di bandara Muan, ibu Jang menangis sambil memegangi dadanya dan berkata, “Kamu bilang akan mengadakan pesta ketika aku berumur 60 tahun, tapi ke mana kamu pergi, sayangku?” “Mengapa kamu meninggalkan ibumu dan pergi duluan? Seharusnya aku memegang tanganmu sekali lagi. Seberapa panas dan menyakitkan saat itu?” kata ibu Jang sambil menangis tersedu-sedu. Lalu Pesan Kang Seong Hoon (60) menangis saat melihat pesan dari adik perempuannya yang jadi korban pesawat Jeju Air, namanya Kang Seong Mi (51). Kang Seong Mi kirim pesan di grup keluarga. “Sebagai putra tertua, dia sudah seperti anak perempuan bagiku. Bahkan pada hari aku melakukan perjalanan, adik laki-lakiku menelepon dan berkata, ‘ayo lain kali kita pergi jalan-jalan bersama,” saudara Kang Seong Mi sambil menyeka air mata. Kemudian korban lainnya bernama Ibu Kim yang berusia 50 tahun. Ibu Kim melakukan perjalanan ke Thailand bersama teman-temannya setelah berhasil melawan kanker perut stadium 3 selama setahun. Setelah kesehatannya membaik pada November lalu, dia pergi ke Thailand karena ada paket tur Natal. “Ibu saya sangat kurus saat menerima pengobatan kanker, dan gambaran itu terus melekat dalam pikiran saya,” kata anak Ibu Kim. Sang anak bercerita kepada media Chosun bahwa ibunya menceraikan ayahnya sekitar 10 tahun lalu dan membesarkan anak-anaknya sendirian. Ibu Kim sempat mengirimkan pesan kepada anaknya saat masih di Thailand. Sang Ibu mengirim pesan dan berkata, “Kamu butuh sesuatu nggak nak?” “Ibu saya menderita sakit dan sebuah agen perjalanan meluncurkan pakert perjalanan Natal ke Bangkok, jadi ibu pergi bersama teman-temannya. Saya tidak percaya berita kecelakaan yang tiba-tiba,” kata putra Ibu Kim yang berusia 15 tahun. Putra Kim menggambarkan ibunya sebagai, “Orang yang selalu kuat dan ibu yang luar biasa yang membimbing kami bahkan dalam keadaan sulit.” >> Chosun #jejuair #pesawatjatuh #jeju
Lalu Pesan Kang Seong Hoon (60) menangis saat melihat pesan dari adik perempuannya yang jadi korban pesawat Jeju Air, namanya Kang Seong Mi (51). Kang Seong Mi kirim pesan di grup keluarga.
“Sebagai putra tertua, dia sudah seperti anak perempuan bagiku. Bahkan pada hari aku melakukan perjalanan, adik laki-lakiku menelepon dan berkata, ‘ayo lain kali kita pergi jalan-jalan bersama,” saudara Kang Seong Mi sambil menyeka air mata.
Kemudian korban lainnya bernama Ibu Kim yang berusia 50 tahun. Ibu Kim melakukan perjalanan ke Thailand bersama teman-temannya setelah berhasil melawan kanker perut stadium 3 selama setahun. Setelah kesehatannya membaik pada November lalu, dia pergi ke Thailand karena ada paket tur Natal.
“Ibu saya sangat kurus saat menerima pengobatan kanker, dan gambaran itu terus melekat dalam pikiran saya,” kata anak Ibu Kim.
Sang anak bercerita kepada media Chosun bahwa ibunya menceraikan ayahnya sekitar 10 tahun lalu dan membesarkan anak-anaknya sendirian.
Ibu Kim sempat mengirimkan pesan kepada anaknya saat masih di Thailand. Sang Ibu mengirim pesan dan berkata, “Kamu butuh sesuatu nggak nak?”
“Ibu saya menderita sakit dan sebuah agen perjalanan meluncurkan pakert perjalanan Natal ke Bangkok, jadi ibu pergi bersama teman-temannya. Saya tidak percaya berita kecelakaan yang tiba-tiba,” kata putra Ibu Kim yang berusia 15 tahun.
Putra Kim menggambarkan ibunya sebagai, “Orang yang selalu kuat dan ibu yang luar biasa yang membimbing kami bahkan dalam keadaan sulit.”
>> Chosun