Bangga banget! Setelah rilis 15 Desember lalu di Neflix, seminggu pertama film ini sudah berhasil masuk dalam top 10 Global Netflix. Bahkan film ini diputar lebih dari 50 Negara. WOW! Film ini sukses menarik hati karena settingan dari sutradara Timo Tjahjanto, dia adalah sutradara yang sering menggarap film-film terkenal dengan berbagai genre horor, action, dan sadism.
Film yang bergenre action-comedy ini memang langsung menarik perhatian karena dipenuhi dengan para bintang seperti Abimana Aryasatya, Putri Marino, Lutesha, Arie Kriting, Kristo Immanuel dan pemeran pendukung lainnya. Arie Kriting dan Kristo Immanuel, 2 Komika yang lebih sering tampil dengan berbagai kejenakan. Tetapi di sini mereka dituntut memainkan peran sebagai para pembunuh. Mau tahu seperti apa keseruannya? Berikut reviewnya. Warning! Artikel ini mengandung spoiler!
Alur Cerita The Big 4
Film The Big 4 berkisah tentang kelompok pembunuh bayaran yang dipimpin oleh Petrus (Budi Ros). Berbeda dengan kelompok pembunuh bayaran pada umumnya, dimana pasti akan melakukan kejahatan ekstrim hingga membunuh orang tidak bersalah, kelompok pembunuh bayaran ini justru menyelidiki dan membunuh kelompok orang yang melakukan perdagangan anak, sindikat narkoba dan lainnya. Jadi, yang mereka bunuh adalah para penjahat keji yang merusak sekitar. Nah ketika kamu baca ini saja, bisa membayangkan bukan betapa lucunya pembunuh membunuh pembunuh.
Tapi Kok bisa? Petrus sebagai pemimpin mereka, sebelumnya pernah bekerja sebagai sejenis polisi atau intel. Jadi rasa humanity dan keadilan yang tinggi mendorong Petrus membuat tim untuk menegakkan keadilan. Petrus memiliki 4 orang yang sudah terlatih dalam hal beladiri, menembak, penyamaran, dan eksperimen ilmiah. Rekannya adalah Topan (Abimana), Jenggo (Arie Kriting), Alpha (Lutesha), Pelor (Kristo Immanuel). Mereka disebut The Big 4.
Itu baru perkenalan loh. Cerita makin seru ketika Petrus, pemimpin mereka mati terbunuh di rumahnya. Adegan itu cukup membuat sedih karena Petrus memiliki seorang anak bernama Dina (Putri Marino) di mana harus melihat ayahnya mati terbunuh di depan matanya. Sebelum ayahnya terbunuh, memang relasi mereka juga sudah cukup renggang. Bahkan hari di mana ayahnya terbunuh, merupakan hari Dina dilantik jadi polisi. Yah walaupun emang secara keseluruhan action-comedy, tetapi dari scene itu saja, kita bisa tau bahwa ada sentuhan family drama.
3 tahun berlalu setelah ayahnya meninggal. Dian tidak sengaja melihat foto ayahnya bersama dengan 4 anak kecil. Dan entah kenapa dia memiliki firasat bahwa anak-anak tersebut tau pembunuh ayahnya. Dina sang anak akhirnya mencoba mencari tau kebenaran siapa yang telah membunuh ayahnya.
Sisi lain, setelah Petrus (Ayah Dina) meninggal. The big 4 memutuskan untuk berpisah dan mencari jalan ninjanya sendiri. Dari yang penembak jitu berubah menjadi pemimpin sekte cinta, yang jago bela diri berakhir dengan menjadi penjaga hotel, hingga ada yang menjadi pedangdut keliling. Seperti berubah drastis yah.
Spoiler
Di saat mereka memutuskan berpisah dan melupakan satu dengan lain, Dina justru membuat mereka kembali bersatu. Iya bersatu untuk mencari tau siapa dibalik pembunuh ayahnya. Film berdurasi 2 jam 21 menit ini, tidak hanya menceritakan tentang the big 4 dan Dina. Tapi kita akan melihat sosok villain terkuat yang harus dilawan. Mereka harus melawan musuh terberat, yakni seorang yang disebut scorpio. Scorpio itu ternyata merupakan sosok yang kenal dengan Ayah Dina. Duh ternyata ceritanya cukup kompleks yah. Belum lagi sentuhan dari visualisasinya yang tidak kalah keren juga. Ketika ada adegan pembunuhan, pengeboman, adu gulat dan lainnya terasa sungguh rill. Ketika nonton film ini, kamu akan teringat dengan visualisasi Kingsman. Tau kan adegan ketika saling adu, keluar cipratan darah atau ketika ngebom ada potongan kaki yang terlepas.
Tetapi tetap ada sentuhan komedi, yang membuat penonton tidak dibawa tegang terus dengan visualisasi sadism seperti itu. Ada adega-adegan lucu, di mana Arie Kristing sebagai Jenggo memiliki pacar namun harus berpisah selama 3 tahun, pacarnya merupakan senapan panjang yang kedap suara. Bisa bayangin rasanya jatuh cinta dengan benda seperti senapan. Atau kisah the Big 4 melarikan diri dengan sebuah mobil mainan anak, jadi suara yang muncul bukan suara mobil atau motor keren. Melainkan lagu anak-anak yang cheerful. Dan lainnya, tentu saja tingkah laku dan kata-kata dari para cast yang main di film ini.
Jadi ketika kamu nonton film ini, kamu akan mendapat mulai dari sentuhan emosional antar pemain, adrenalin yang mengalir karena pertarungan yang menggangkan, hingga kejenakaan dengan momen yang pas.
Nah sudah semakin penasaran tidak kira-kira apa yang dilakukan the Big 4 setelah Petrus meninggal? bagaimana wujud penjahat si sang scorpio? Lalu bagaimana akhir pencarian Dina tentang siapa pembunuh ayahnya? Yuk langsung nonton aja!
The Big 4, Film ini bukan hanya tentang keluarga, pertemanan, dan humanity. Film ini juga berkisah tentang asmara antara polisi dan pembunuh bayaran. Jadi memang penuh dengan ketegangan dengan bumbu kisah asmara. Selamat menonton. Semoga film Indonesia semakin jaya!
Hal yang perlu kamu tau sebelum nonton!
Adegan terakhir dari film ini, sejenis open ending. Karena sebenarnya masih belum jelas siapa dalang di balik Petrus, Ayah Dina yang mati terbunuh. Mendekati ending, kita akan melihat Marsha Timothy bak mafia berbicara dengan atasan Dina di kepolisian. Entah apa yang mereka bicarakan, hanya saja the Big 4 pasti masih harus beruurusan dengan penjahat lebih kuat dari scorpio.