Publik terkejut dengan keputusan HYBE menghentikan kegiatan grup BTS untuk sementara. Dampaknya, saham HYBE turun drastis sebanyak 21%.
Sebelum HYBE mengumumkan grup hiatus, BTS telah menghadiri berbagai acara dan mengadakan konser di luar negeri yang bertajuk Permission to Dance on Stage. Sejak BTS terus menerus tampil di berbagai acara, pendapatan dan saham HYBE menjadi naik drastis. Hal itu dikarenakan bayaran BTS sangat mahal.
Gaji BTS saat mengadakan konser Permission to Dance on Stage sempat dibongkar oleh media besar Korea. Bukan hitungan miliaran, gaji grup BTS mencapai angka triliun.
Terhitung sejak tampil di Los Angeles, Amerika Serikat, BTS gelar konser Permission to Dance on Stage di SoFi Stadium. Kemudian BTS melanjutkan konsernya di Las Vegas ddan Seoul, Korea Selatan.
Berdasarkan laporan media Hankyung, jumlah penonton konser Permission to Dance on Stage mencapai kurang lebih 458 ribu orang. Jumlah itu telah digabungkan dari berbagai wilayah.
Dari 11 konser Permission to Dance on Stage yang digelar di Amerika Serikat hingga Korea Selatan, BTS berhasil mengumpulkan uang yang bisa memperkaya diri anggota dan HYBE.
Laporan Hankyung itu mengungkapkan bahwa pendapatan BTS dari konser tersebut sebanyak 94,6 miliar won atau setara kurang lebih dari Rp1 triliun. Wahh, daebak banget sih ini!
Pendapatan itu diluar dari gaji pokok anggota BTS dalam setahun sebesar USD8 juta atau setara dengan Rp115 miliar.

Dengan jumlah yang sangat besar itu, telah diketahui alasan pendapatan dan saham HYBE sangat turun drastis. Berdasarkan Dispatch, sejak BTS diumumkan hiatus, harga saham HYBE anjlok lebih dari 21%.
Tidak hanya itu, laporan Dispatch juga menjelaskan bahwa tahun mendatang HYBE akan mengalami goncangan jika anggota BTS mulai melakukan wajib militer.
Hana Financial Investment memperkirakan bahwa penurunan penjualan terkait BTS pada tahun 2023 akan menjadi sekitar 750 miliar won, album dan tur sekitar 500 miliar won, dan penjualan tidak langsung seperti MD (produk terkait) akan menjadi sekitar 250 miliar won. Mencerminkan hal ini, penjualan dan laba operasi yang diharapkan untuk tahun 2023 masing-masing adalah 1,6 triliun won dan 200 miliar won. Margin laba usaha (OPM) sekitar 12%.
Apakah perkiraan itu benar? Mari kita saksikan bersama-sama di tahun mendatang.