Ada tuduhan baru yang kembali dilemparkan kepada G-Dragon BIGBANG. Kali ini tetap menyangkut tentang kasus narkoba, namun dengan angle berita yang berbeda dari media Korea. Netizen Korea langsung mengecam polisi dan outlet media yang kembali membuat rusuh dan menghilangkan berita penting.
Pada 10 November, My Daily melaporkan bahwa polisi sedang mencari cara lain untuk membuktikan bahwa G-Dragon BIGBANG positif narkoba. Kali ini, polisi mengaku ada kemungkinan G-Dragon telah menghancurkan bukti dugaan penggunaan narkoba. Hal itu dicurigai saat beberapa setelah G-Dragon dinyatakan negatif narkoba.
Soal tuduhan G-Dragon BIGBANG menghancurkan bukti
Menurut laporan tersebut, polisi sedang menyelidiki apakah G-Dragon sengaja menghilangkan bulu di tubuhnya sebelum melakukan tes narkoba. Kecurigaan itu kembali muncul karena berasal dari kasus narkoba selebriti sebelumnya di mana menghilangkan bulu di tubuh mereka (cukuran) sebelum menjalani tes narkoba.
Perlu diketahui bahwa tes pertama telah membuktikan bahwa G-Dragon tidak menggunakan narkoba. G-Dragon bahkan sempat menuliskan pesan di akun media sosialnya yang berisi pesan untuk tidak perlu khawatir dan membuktikan bahwa dia tidak bersalah kepada penggemar.
Perlu dicatat juga, setelah G-Dragon BIGBANG diketahui negatif narkoba, Polisi Incheon terus menerus menghadapi rekasi keras dan posisi mereka terancam. Belum lagi, Polisi Incheon juga gagal membuktikan aktor Lee Sun Kyun positif narkoba.
Netizen Korea di komunitas Korea juga sudah muak. Mereka mengecam polisi dan media dan meminta kejelasan tentang berita Kepulauan Dokdo yang diklaim oleh Jepang.
“Mereka tidak merilis artikel apa pun tentang Dokdo dan hanya berbicara tentang selebriti. Negara kami sangat transparan,”
“G-Drgaon bilang dia tidak mewarnai atau memutihkan rambut dan alisnya, mereka memiliki apa yang mereka butuhkan saat tes,”
“Bagaimana mungkin bisa menghilang semua buluh di tubuhmu? Saya belum pernah mendengarnya. Tidak bisakah mereka menggunakan alisnya?”
“Tidak bisakah pilisi menyelidiki sendiri? Mengapa mereka merilis artikel bodoh ini?”
“Mereka bisa menggunakan rambutnya. Kenapa harus berisik lagi?”