Kesaksian Seorang Wanita Asal Hong Kong yang Pernah Jadi Tamu VVIP Burning Sun, Dokumentasi BBC Belum Ada Apa-apanya

Film Dokumenter Burning Sun

Perilisan film dokumenter Burning Sun membuat Seungri, Jung Joonyoung, dan Choi Jonghoon making sulit melakukan bisnisnya di Korea, bahkan di luar negeri. Beberapa negara seperti Hong Kong, tampaknya menolak kehadiran Seungri. Jacky Heung, putra Charles Heung bahkan sempat angkat suara bahwa dia menentang bisnis Seungri di Hong Kong.

“Membuka klub? Jangan membawa pengaruh burukmu ke sini dan berdampak negatif pada negara kita. Enyah!,” kata Jacky Heung dikutip dari media Tiongkok, SOHU.

Tidak hanya Jacky Heung, Zheng Jinlin, seorang model dan YouTuber asal Hong Kong juga ikut buka suara. Ternyata, Zheng Jinlin pernah menjadi tamu VVIP di Burning Sun. Dia pun mengungkap sisi gelap Burning Sun yang seseungguhnya, dokumentasi BBC disebut belum ada apa-apanya dari fakta sebenarnya. Apa yang ditampilkan di BBC masih secuil dari sisi gelap Burning Sun.

Secara khusus, Zheng Jinlin mengungkap metode pemaksaan dan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap wanita di klub milik Seungri tersebut.

“Merinding banget lho nonton film dokumentar Burning Sun. Tapi, aku semakin merinding mengingat pengalaman mengerikanku di Burning Sun. Jarak antara aku dan ‘obat pemerkosaan’ yang mereka gunakan untuk memburu wanita hanya beberapa inci. Apa yang ditunjukkan BBC hanyalah sebagian dari pesta pora dan keeksentrikan yang aku saksikan di Burning Sun. Segala sesuatu di dalamnya berada di luar imajinasiku,” kata Zheng Jinlin.

Jadi ceritanya, Zheng Jinlin melakukan perjalanan ke Korea dan diajak untuk mengunjungi Burning Sun pada tahun 2018.  Dia menjadi tamu VVIP saat itu, karena mantan pacar sahabat  punya hubungan bisnis dengan Seungri.

Karena jadi tamu VVIP, itu menjadi kesempatan besar untuk menyaksikan pesta pora terbesar di dalam Burning Sun.

Berdasarkan cerita Zheng Jinlin, Seungri hadir dan tampil sebagai DJ saat pesta pora digelar. Semua orang membuka sampanye, menyalakan kembang api, dan terus menerus melemparkan serbet ke udara untuk menciptakan suasana megah dan hiruk pikuk bersama Seungri. Itu adalah fitur khusus Burning Sun.

Para tamu disuruh mengenakan kacamata hitam, mengikuti alunan musik dan cahaya yang menyilaukan. Kacamata hitam digunakan untuk menghindari rasa takut kepada pengunjung yang pertama kali hadir di sana.

Melalui pengamatannya, Zhen Jinlin mengetahui bahwa sebagian besar tamu Burning Sun menyalahgunakan stimulan.

Zheng Jinlin mengaku bahwa dia dan temannya hanya minum satu gelas sampanye saat menjadi tamu VVIP. Anehnya, efeknya langsung bikin pusing dan mabuk, kesadaran mereka perlahan-lahan kabur. Padahal, Zheng Jinlin dan temannya terbiasa minum alkohol.

Beruntungnya, Zheng Jinlin dan temannya berhasil kabur karena sempat diperingatkan oleh mantan pacar temannya, bahwa ada wanita yang dibius di Burning Sun.

Setelah berhasil keluar dari klub Burning Sun, mereka butuh beberapa waktu untuk kembali sadar dan melihat sekitarnya dengan jelas.

Tak lama setelah kejadian itu dan kembali ke Hong Kong, Zheng Jinlin menyadari bahwa dompetnya yang berisi kartu identitas dan kartu kreditnya ternyata dicuri tanpa disadari di Burning Sun.

“Aku dan temanku bertanya-tanya, ‘kita dibius gak sih? Biasanya, segelas sampanye gak akan membuat kita mabuk dan linglung. Metodenya sungguh menakutkan dan canggih. Setelah itu, aku jadi sadar bahwa ceroboh satu detik saja, aku bisa terjebak di sana dan menjadi mangsa pria. Karena apa yang disebut ‘obat pemerkosaan’ juga bisa dicampur ke dalam makanan ringan,”

“Sejujurnya, kamu tidak tahu siapa atau apa yang harus diwaspadai dan apa yang bisa terjadi kepadamu di Burning Sun. Begitu masuk ke dalam bar, kamu layaknya seekor ikan di dalam akuarium yang dikelilingi predator. Aku pikir, aku beruntung hari itu. Setelah apa yang aku saksikan dan alami, aku tidak pernah lagi ke Burning Sun, ini benar-benar menakutkan,” kenang Zheng Jinlin.

Sebagai informasi, Burning Sun adalah salah satu klub malam termewah di area orang kaya, Gangnam Korea Selatan. Burning Sun dibuka oleh Seungri dan rekan-rekannya.

Pada tahun 2019, tempat itu terungkap sebagai tempat hiburan yang penuh dengan aktivitas ilegal seperti pembuatan film tanpa izin atau dikenal dengan sebutan Molka, obat-obatan terlarang, kekerasan seksual, prostitusi, dan obat bius kepada perempuan untuk dijadikan alat pemuas pria VVIP. Wah pengen berkata kasar!

Berkat mendiang Goo Hara, reporter dan polisi pun mulai bergerak menyelidiki kasus tersebut. Seungri dan teman-temannya, Jung Joonyoung, Choi Jonghoon dan lainnya terungkap melakukan berbagai kejahatan, termasuk pemerkosaan berkelompok, molka, dan berbagai video penyerangan mereka dalam obrolan grup.

Meski melakukan banyak kejahatan, Seungri hanya dipenjara 1 tahun 6 bulan. Setelah dibebaskan pada Februari tahun lalu, Seungri melakukan perjalanan ke berbagai negara di Asia dan sempat berpesta ria dengan orang-orang kaya.

Kabarnya, Seungri telah membuat bisnisnya di Kamboja dan Hong Kong, namun setelah dokumenter dirilis, Seungri tampaknya tak bisa melanjutkan rencananya itu. Kecuali, dibantu oleh orang-orang kaya yang dekat dengannya.

Yang jelas saat ini adalah Seungri tak bisa tinggal atau buka bisnis di Hong Kong. Warga Hong Kong menolak keras kehadiran Seungri, para artis dan influencer juga telah ikut buka suara untuk menentag kehadirannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *