Review Film Korea JUNG_E, Kisah Haru Hubungan Ibu dan Anak dengan Genre Sci-Fi

JUNG_E

Netflix telah merilis film bergenre sci-fi di awal tahun, yakni JUNG_E pada Jumat (20/01/2023). Berdurasi kurang lebih 95 menit, film ini dibintangi oleh Kim Hyun Joo, Ryu Kyung Soo, dan Kang Seo Yeon. Menampilkan kisah penuh makna, film JUNG_E ini cukup menguras air mata. Lantas apa saja yang membuat film Netflix ini bikin sebagian penonton ikutan sedih? Berikut ulasan singkatnya.

1. Seorang anak yang mengambil otak ibunya untuk dikloning

Seohyun sejak kecil kagum akan ibunya yang menjadi pemimpin perang. Ia pun mengetahui bahwa ibunya adalah seorang pahlawan. Namun, saat ia dioperasi, ibunya gak hadir disebabkan telah koma akibat peperangan. Seohyun pun dibiayai oleh pemerintah, mulai dari biaya hidup sampai pendidikannya. Ia pun menjadi peneliti yang bertugas di Laboratorium Chronoid lengkap dengan robot. Seohyun pun terpikir akan membuat nama ibunya dikenang selamanya sebagai pahlawan. Selain itu, dijadikan sebagai pemimpin perang apabila perang saudara muncul kembali.

2. Robot yang diciptakan disalahgunakan

Ibu Seohyun bernama Yoon Jung Yi. Begitu Seohyun sukses mengkloning otak ibunya, ia pun memberi nama robot tersebut JUNG_E. Namun, setelah usahanya selama ini membentuk JUNG_E menjadi pemimpin perang ternyata sia-sia. Presiden pemilik Laboratorium Khronoid tak butuh JUNG_E karena perang pun berakhir. Ia merekomendasikan supaya JUNG_E dijadikan untuk kebutuhan rumah tangga. Selain itu, salah satu rekan Seo Hyun menjadikan JUNG_E sebagai pemuas kebutuhan sex.

3. Seohyun membuat kloning otak ibunya karena merasa bersalah

Seohyun yang dari kecil sakit-sakitan, membuat dirinya jarang bertemu sang ibu. Ibunya harus mendapatkan uang lebih agar bisa merawatnya yang selalu sakit. Saat Seohyun dewasa memeriksakan dirinya, ternyata kanker yang diderita hampir menjalar ke seluruh tubuh. Ia divonis umurnya tak lebih dari 3 bulan. Seohyun bermaksud mengkloning otak sang ibu karena berpikir gara-gara ia yang sakit parah membuat ibunya menjadi koma. Ia juga berpikir bahwa ibunya membenci dirinya. Jadi, sebagai rasa permintaan maaf, ia bertindak seperti itu.

4. Robot yang diciptakan ternyata masih menyimpan kenangan di masa lalu

Robot yang diciptakan Seohyun bukan robot biasa tanpa rasa sakit. JUNG_E bisa menangis, menjerit saat ditembak, dan lebih terenyuh, JUNG_E teringat akan anaknya yang lagi dioperasi. Seohyun dewasa pun menjawab bahwa anaknya dalam keadaan sehat. JUNG_E tidak tahu jika orang yang ada di depannya adalah anaknya yang sudah dewasa.

5. Seohyun pun meninggal demi menyelamatkan JUNG_E

Saat JUNG_E yang dibuat sebagai asisten rumah tangga, Seohyun memutuskan untuk menyelamatkan otak ibunya. Ia pun menghapus seluruh ingatan JUNG_E, namun masih tetap mempunyai kemampuan untuk berperang. Kejar-kejaran dan tembak-menembak pun terjadi antara Direktur Lab Khronoid dan polisi. Mereka ingin menangkap JUNG_E. Namun, sayangnya Seohyun terkena tembakan. Perang pun usai, Seohyun meninggal dalam pelukan JUNG_E. Seohyun terenyuh saat JUNG_E mengusap kepalanya pada dirinya. Ia mengingatkan pada ibunya yang mempunyai ciri khas tersebut. JUNG_E pun berlari ke tempat terpencil meninggalkan Seohyun karena disuruh sembunyi.

Trailer dan sinopsisnya sungguh plot twist. Penonton mengira bahwa JUNG_E nantinya diikutkan perang ternyata hanya sampai pada simulasi. Film ini lebih mengutamakan hubungan antara ibu dan anak. Kasih sayang ibu sepanjang masa meski dalam film ini ibunya telah berubah menjadi robot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *