Missing merupakan film yang bergenre drama-thriller. Film ini sudah tayang di seluruh Bioskop Indonesia dari 22 Februari lalu. Beberapa berpendapat bahwa film ini merupakan sequel dari film serupa yang berjudul Searching (2018), karena sutradaranya yang sama, yakni Nicholas D. Johnson dan Will Merrick. Namun, yang bikin berbeda adalah penokohannya. Searching bercerita tentang seorang ayah mencari anak gadisnya, sedangkan Missing lebih ke pencarian anak menjadi ibunya.
Menampilkan tema keluarga, film ini menyuguhkan sentuhan drama yang pas, mindblowing, sangat menyentuh, dan sayang untuk dilewatkan! Ah masa sih? Langsung kita ulas aja. Yuk lanjut baca review film Missing di bawah ini!
Insecuritas Seorang Ibu Dengan Anak Gadisnya Yang Beranjak Dewasa
Film ini berkisah tentang keluarga kecil, hanya ada seorang Ibu Grace (diperankan Nia Long) dan anak gadisnya June (diperankan Storm Reid). Mereka tinggal di daerah Los Angles. Ayah June sudah tidak ada. Mereka seperti keluarga pada umumnya, hate-love relationship. June sebagai anak remaja yang masuk masa puber di mana risih dengan sikap protektif Grace. Grace benar-benar takut meninggalkan June sendirian. Dia melihat bahwa anaknya tidak aman jika sendirian.
Tetapi sisi lain dia juga kesepian, dan akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seorang pria yang ditemui melalui app dating. Pria itu bernama Kevin (diperankan Ken Leung). Singkat cerita hubungan mereka baik dan berjalan lancar, sampai suatu ketika Kevin mengajak Grace untuk pergi liburan bersama dengannya ke Colombia. Walau sebenarnya berat meninggalkan June, tapi Grace mau belajar percaya kepada June. Grace menitipkan June kepada temannya yang pengacara, Heather.
Grace pun akhirnya berlibur dengan Kevin, kurang lebih seminggu. Kevin selalu update ke June apa yang mereka lakukan di Colombia. Tetapi sebenarnya June dingin sekali dengan Grace dan Kevin. June bahkan tidak menghiraukan. Dia asik menyusun acara pesta di rumahnya bersama dengan teman-temannya. Tentu saja menggunakan credit card Grace, Ibunya. Ada satu waktu ketika sendirian, dan itu hari di mana merayakan Hari Ayah. June teringat dengan Ayahnya. Dan hal itu membuat sedih. Adegan itu cukup membuat melow loh.
Sang Ibu Menghilang Atau Sengaja Menghilangkan Dirinya?
Hampir seminggu lebih tiba di mana June menjemput Grace dan Kevin di bandara. Hendak melakukan shoot video menjemput kepulangan Ibunya. June justru dikejutkan, sampai larut malam. Ibunya tidak kunjung keluar dari bandara. Di sinilah semua ketegangan dan keseruan dimulai.
Dimulai dengan kepanikan, June tidak bisa menghubungi Ibunya. Ingin meretas email Grace pun, June tidak tau sandinya. Sampai dia melaporkan hal ini ke Heather. Puncaknya bahkan FBI sampai turun tangan untuk mencari keberadaan Grace yang hilang entah ke mana. Kuncinya sebenarnya adalah Kevin, pacar Grace. Namun sama seperti Grace, Kevin pun tidak dapat dihubungi. Sampai June memutusakan untuk meretas email Kevin.
Ada dugaan bahwa Kevin dalang dari hilangnya Grace. Yang membuat lebih kaget, Grace ternyata merahasiakan dirinya secara hukum. Jadi hal tersebut membuat Grace semakin sulit untuk dicari. Heather pun juga buntu akan hal itu. Tetapi dengan kekuatan FBI, Kevin berhasil ditemukan di Colombia, bersembunyi. Namun karena berniat melarikan diri, akhirnya dia ditembak oleh polisi setempat.
Sebenarnya paling terakhir June curiga dengan Heather. Karena dia seolah tidak begitu panik, Grace temannya hilang. Itu juga dipertegas dengan history chat antara Kevin dan Heather. June memutuskan untuk ke kantor Heather untuk menanyakan kemana dia sembunyikan Ibunya. Bukan kejelasan, June menemukan Heather mati dengan mengenaskan. WOW!
Sampai sini sudah dapat menebak kah, sebenarnya Grace menghilang ke mana?
Jadi Akhirnya Seperti Apa?
Banyak plot twist yang buat mindblowing. Satu-satu mulai terkuak. Alasan Grace cemas meninggalkan anaknya sendiri, alasan Kevin mendekati Grace, alasan Heather ikut protektif dengan June, alasan Grace merahasiakan dirinya secara hukum, alasan Heather dibunuh, dan alasan kenapa June sebenarnya tidak perlu risih melihat Ibunya yang protektif dengan dia. Semua diakhir terkuak dengan mulus.
Tidak hanya itu, kalian juga akan amaze dengan bentuk film ini yang menggunakan layar laptop aka seperti screenlife. Film yang benar-benar sayang untuk dilewatkan. Jadi langsung tonton aja kuy!