Baru-baru ini, outlet media, Korea JoongAng Daily membuat laporan tentang sisi gelap wahana taman hiburan yang mencengangkan. Pasalnya, salah wahana bermain yang dikenal dengan sebutan Disco Pang Pang, punya bos yang ternyata diduga memaksa karyawannya untuk melakukan tindakan kriminal, seperti memeras dan memaksa karyawannya untuk meminta gadis remaja melakukan prostitusi untuk memenuhi target mereka. Polisi telah melaporkan kepada media JoongAng Daily berapa jumlah korban pemilik Disco Pang Pang.
Sebelumnya, Disco Pang Pang adalah salah satu wahana Korea Selatan yang sangat terkenal. Wahana itu menjadi salah satu incaran anak-anak remaja – dewasa yang single atau berpasangan. Wahana itu bisa menimbulkan kesan romantis antar pengguna karena diputar dan dipantulkan tanpa pengaman yang diiringi musik dan MC yang kocak. Pengguna hanya bisa memegang jeruji di belakang mereka supaya tidak terjatuh atau terpental. Kalau lepas kendali, para pengguna bisa saja terlempar ke arah orang lain yang membuat kesan ‘romantis’ karena ada komentator (MC) yang terkadang membuat ocehan yang bernada menjodohkan penggunanya, ditambah reaksi pengguna lainnya yang ikut membantu dengan cara memegang pengguna yang terpental.
Momen-momen romantis dari wahana Disco Pang Pang itu telah diedit dan diviralkan di berbagai sosial media.
Sisi gelap Disco Pang Pang
Terlepas dari keseruannya, ternyata ada sisi gelapnya. Pada tahun 2023, polisi ternyata sudah meminta surat perintah penangkapan terhadap pemilik Disco Pang Pang yang berusia 45 tahun, Mr. Gong. Mr. Gong mulai menjalankan bisnis Disco Pang Pang di Pyeongtaek, Gyeonggi pada Desember 2011. Bisnisnya telah berkembang pesat di Korea Selatan hingga ada di sebelas wilayah, termasuk Busan, Daegu, Bucheon Gyeonggi, dan Chungcheong Selatan.
Berdasarkan laporan JoongAng Daily, Mr. Gong dicurigai “memeras karyawannya” untuk melakukan pemerasan kepada gadis remaja. Gong diduga mengancam karyawannya untuk menjual tiket dalam jumlah besar dan meminta karyawannya untuk membawa anak-anak sekolah untuk ikut menjual tiket di jalan.
“Menurut kepolisian Gyeonggi Nambu, dia (Gong) secara khusus memerintahkan karyawannya untuk membawa siswa SD dan anak-anak naif berjalan di jalan dan menjual setidaknya 800 tiket sehari,” laporan JoongAng Daily.
Polisi Gyeonggi mengatakan bahwa para karyawan menjual tiket kepada anak remaja dalam jumlah besar. Karyawan Gong akan membayar anak-anak remaja itu, namun kemudian memaksa mereka melakukan prostitusi jika mereka tidak mampu membayarnya kembali. Jadi, ada trik ‘pembohongan’ yang dilakukan karyawan untuk anak-anak naif itu.
Dilaporkan juga beberapa karyawan bahkan telah memperkosa para pelajar dan menggunakan obat-obat terlarang seperti ganja cair selama menjalankan trik itu. Karyawan juga memeras laki-laki untuk melakukan pelecehan seksual terhadap para siswa lainnya.
Dilaporkan setidaknya 20 pelajar yang dilaporkan diperkosa dan dipaksa menjadi pelacur.
Kabarnya, manajer Disco Pang Pang juga harus membayar sebanyak 500 ribu won (Rp5,8 juta) hingga 1 juta won (Rp11 juta) untuk mencapai tujuan mereka. Jadi, Disco Pang Pang membohongi (cuci otak) gadis remaja agar bisa menjual lebih banyak tiket dengan menawarkan voucher, seperti kencan dengan DJ kepada pembeli dalam jumlah besar.
“Selama penyelidikan, polisi mengatakan bahwa beberapa gadis rejama begitu disesatkan oleh para karyawan sehingga beberapa menolak untuk menghadiri penyelidikan, dan bertanya kepada polisi mengapa mereka menahan ‘oppa baik’,” tulis laporan JoongAng Daily.
Pemilik Disco Pang Pang juga menggunakan keuntungan ilegal untuk mendirikan bisnis lain dengan atas nama istrinya
Gong juga dicurigai menghasilkan 30 juta won (Rp353 juta) dari hasil kriminal yang dikerahkannya melalui karyawannya selama setahun. Kabarnya, Gong begitu sukses sehingga dia bisa mengendarai mobil mewah dan tinggal di kompleks apartemen kelas atas di Banpo-dong, Distrik Seocho di Seoul Selatan.
“Polisi mulai menyelidiki kasus ini setelah seorang gadis remaja memberitahu teman dekatnya, bahwa dia dipaksa melakukan hubungan seks oleh apra DJ pada 8 Februari,” lanjut JoongAng Daily.
Faktanya, ada banyak gadis remaja yang menjadi korban pemerkosaan dan dipaksa menjadi pelacur, namun hanya tercatat 20 pelajar karena yang lainnya menolak untuk mengaku karena sudah termakan omongan karyawan Disco Pang Pang yang disebut sebagai ‘oppa baik’.
Selama penyelidikan, ada sekitar 25 orang karyawan Disco Pang Pang ditangkap. 16 orang, termasuk Gong dan kenalannya yang terkait dengan bisnis itu, telah diadili dengan kasus pemerkosaan, penggunaan narkoba, dan prostitusi paksa. Lalu 12 orang ditahan karena pemerasan.