Review Menu Karen’s Diner Jakarta, Restoran Viral yang Pelayannya Judes dan Kasar

Karens Diner Jakarta

Tengah viral restoran dengan konsep pelayannya yang bad attitude, judes, dan seolah-oleh penjual adalah rajanya. Restoran itu bernama Karen’s Diner, restoran asal Sydney, Australia yang membuka cabang di Jakarta pada bulan Desember 2022.

Karen’s Diner cabang Jakarta berada di Buya House, Jalan Panglima Polim. Karen’s Diner cabang Jakarta ini kolaborasi dengan Bengkel Burger yang juga merupakan salah satu tempat makanan yang hype.

Aturan Karen’s Diner

Sebelum review makanannya, kamu wajib tahu terkait aturan-aturan saat berkunjung ke Karens Diner. Pastikan, mental aman dan tak mudah tersinggung.

Setiap kata kasar dan sikap judes pelayan, pembeli secara bebas meresponsnya dengan kata sikap judes juga, selama kalimat tidak mengandung unsur rasis. Hal-hal yang perlu kamu hindari adalah

  1. Tidak boleh berkomentar rasis, seksis, homofobik dan yang mencederai toleransi.
  2. Tidak melakukan body shaming.
  3. Tidak melakukan pelecehan seksual.
  4. Tidak membuat vandalisme atau pengrusakan properti. Dan jika melanggar akan dicoret dari daftar pelanggan hingga tak boleh berkunjung lagi (mungkin juga dikenakan denda).
  5. Tidak membuat makanan dan menelantarkan makanan secara sembarangan, kecuali di atas meja makan.

Harga Menu Karen’s Diner

Karens Diner
Daftar menu di restoran Karen’s Diner Jakarta | Sumber: Cahaya Padang

Harga menu makanan di Karen’s Diner ini terbilang cukup mahal bagi mahasiswa atau anak-anak kosan, namun cukup murah bagi para pekerja. Harga makanan di Karen’s Diner dimulai dari Rp50 ribu – Rp150 ribu. Karena berasal dari Australia, restoran ini tentunya dominan menghidangkan makanan stick, burger, dan alkohol.

Bagi yang anti alkohol, kamu tak perlu khawatir karena Karen’s Diner cabang Jakarta ini juga mash menyediakan lemon tea dan air mineral, namun dengan harga mulai dari Rp26 ribu.

Untuk menu kopi, Karen’s Diner juga menyediakanya tapi dengan harga mulari dari Rp30 ribu. Jenis kopi yang ditawarkan juga sama dengan retoran lainnya, seperti Espresso, Capuccino, dll. Kopi yang wajib kamu coba ketika di Karen’s Diner ini adalah Es Kopi Anak Benkel dengan harga Rp35 ribu.

Review Menu Karen’s Diner

Karens Diner
Menu rekomendasi di restoran Karen’s Diner Jakarta | Sumber: Cahaya Padang

Saat berkunjung ke Karen’s Diner, suasana gaduh dan perkataan kasar pelayan berhasil bikin syok. Meski demikian, para pelayan tetap memenuhi permintaan pelanggan selama berada di Karen’s Diner.

Menu yang paling rekomendasi di Karen’s Diner adalah The I want to See the Manager’ Karen dan Golden Lava. Mendengar penjelasan pelayan yang kasar, secara otomatis kedua menu itu langsung dimasukkan ke daftar pesanan.

The I Want to See the Manager’ Kareen dijual dengan harga Rp140 ribu. Menu tersebut adalah burger yang banyak lapisan. Sesuai dengan harganya, isi burgernya terdapat 2 patty daging wagyu, 2 lembar keju Swiss, beef bacon, letuce, acar, dan saus mustard BBG manager.

Porsi burger The I Want to See the Manager’ Kareen terbilang cukup besar dan mengenyangkan. Daging wagyu dan beef bacon yang disuguhkan juga sangat loyal, sehingga ketika dimakan dagingnya bisa memenuhi mulut. Dagingnya yang empuk dan tebal, menjadi salah satu alasan menu The I Want to See the Manager’ Kareen mahal.

Ditambah, daging patty yang juicy dan keju yang lumer di mulut, menambah cita rasa yang khas banget. Namun, setelah menikmati burger The I Want to See the Manager’ Kareen, wajib minum yang bersoda supaya tidak terasa mual karena dagingnya.

Lalu ada Golden Lava, menu ini dijual dengan harga Rp120 ribu. Isi burgernya terdapat 200gr daging wagyu patty Australia double dan keju yang premium. Sesuai dengan namanya, isi burger Golden Lava ini juga banyak daging yang lembut. Salah satu yang membuat menu itu istimewa adalah cara penyajian keju premiumnya yang dibuat dari atas burger. Ketika dimakan, kejunya bisa lumer di mulut.

boleh untuk dua orang, burger Golden Lava ini juga bisa dijadikan menu untuk dua orang karena isi dagingnya yang banyak dan cukup mengenyangkan.

Fyi, menu makanan yang disuguhkan di Karen’s Diner ini dominan daging sapi. Jika kamu tak bisa mengonsumsi daging sapi dengan jumlah yang banyak, kamu bisa memesan menu dengan aneka pasta dan daging ayam.

Wawancara eksklusif bersama pelayan Karen’s Diner

Karens Diner
Menu rekomendasi di restoran Karen’s Diner Jakarta | Sumber: Cahaya Padang

Di kesempatan yang luar biasa, salah satu dari pelayan Karen’s Diner bersedia untuk melakukan wawancara bersama Lapakkorea. Saat itu, pelayan bercerita secara leluasa tentang pekerjaannya di Karen’s Diner.

“Karakter gue di sini lebih ke ngebacot sama ngomporin aja sih. Jadi, yaudah gue berusaha judes,” ucap pelayan Karen’s Diner yang akrab dipanggil Bebe.

“Seru, ini kan baru di Indonesia, jadi ini sebagai pengalaman buat gue. Jadi, kalau lu pada datang ke Karen’s Diner ini, lu gak cuman beli makanan, tapi pengalaman juga . Sama kayak kita, kita yang biasanya melayani dengan ramah, terus berubah jadi judes, menurut gue itu jadi pengalaman yang menarik,” jelasnya.

Tak peduli dengan hujatan netizen, Bebe pun menyadari bahwa pembukaan awal memang sempat diluar kendali hingga menarik perhatian publik. Namun, hal itu menjadi pembelajaran dan telah diperbaharui sesuai dengan aturan Karen’s Diner yang asli.

“Harapannya ya, orang Indonesia gak ngeklaim bahwa Karen’s Diner di Indonesia itu fail. Lu gak akan bisa tahu gimana aslinya, kalau gak membuktikannya sendiri,” tambah Babe.

Menjadi pelayan judes tentunya lebih sulit ketimbang dengan pelayan pada umumnya. Hal itu karena seluruh emosi geram dalam diri harus tercurahkan. Tak hanya itu, memikirkan kalimat sarkas juga menjadi hal yang rumit jika itu dijadikan pekerjaan. Ternyata, hal itu disadari oleh Babe dan pelayan Karen’s Diner.

“Capek sih. Waktu juga gak kerasa jadinya. Cuman, yaudahlah ini konsekuensi gue juga, karena gue berani ngambil kerjaan ini. Gue merasa itu passion gue juga, jadi yaudah kalau misalnya tertekan, pasti ada. Karena kita menghadapi orang itu harus dengan sensi tinggi juga, capek sih.” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *